Surat Dalam Botol Kaca






Botol kaca itu dilemparkannya ke arah gelombang yang datang. Timbul tenggelam digoyang oleh derasnya air laut. Sekian detik tenggelam, kemudian muncul lagi ke permukaan dan bergerak menjauhi pantai, mengikuti arus gelombang yang besar.

Kulihat gadis kecil itu tersenyum puas. Langkah kecil diikuti lambaian tangan, seolah-olah botol kaca itu enggan meninggalkan gadis kecil itu.

Esok hari menjelang sore, gadis kecil akan datang lagi untuk membuang botol kaca berisi kertas surat untuk ayahnya tercinta. 

Untaian kata-kata rindu dia tuliskan. Meski terdiam tapi teriakan kangennya pada ayah tercinta terdengar sampai ke seberang lautan. 

Burung camar turut serta menyampaikan kerinduan seorang gadis kecil. Dikepakannya sayap kemudian ia meluncur ke bawah menghampiri gadis kecil itu. Seulas senyum mewakili kerinduan dia titipkan pada burung camar.

Angin senja membelai lembut wajah gadis itu. Sambil berbisik mesra angin menyapa.

 "Selamat sore gadis cantik." 

Derai tawa gadis kecil menyambut sapaan itu.
Sore beranjak seolah terburu-buru ingin berganti dengan malam. Matahari tenggelam di garis cakrawala. Lembayung mulai menampakkan diri. Warna oranye kuning keemasan menambah indahnya panorama.

Gadis kecil melangkahkan kaki kemudian berlari pulang ke rumahnya. Rumah penuh keindahan dan cinta kasih. Pelukan dan ciuman dari Sang ayah, kini hanya tinggal kenangan. 

Di tengah lautan kini ayahnya bersemayam. Gugur sebagai pahlawan kemanusiaan. Di terjang badai hingga tenggelam.



#1minggu1cerita
@1minggu1cerita


Komentar

  1. Selamat jalan ayah, kelak, gadis kecilmu akan tumbuh dengan kuat :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Bisa Meninggal Husnul Khotimah (Akhir yang Baik)

Tetap Semangat Wuhan

KISAH KYAI DAN PELACUR