Cahya Menyapa

Menulis untuk aku sebenarnya sudah pernah kulakukan secara rutin, bahkan pernah juga tulisanku menghasilkan. Tapi kegiatan menulis sudah lama aku lakukan. Saat ini aku memulai lagi kegiatan yang lama aku tinggalkan. Awalnya aku sering menulis di Facebook kemudian di Instagram dan juga status di WhatsApp.  Tulisan-tulisanku hanya sekedar tulisan yang asal saja aku tulis. Lebih tepatnya curhat. Akhir-akhir ini aku mulai aktif di berbagai komunitas menulis. Banyak ilmu yang kudapatkan dan juga menambah teman yang memiliki passion yang sama. Aku yang tadinya tidak mengenal lebih jauh tentang blog pada akhirnya diharuskan untuk punya blog sendiri. Mengapa aku harus menulis di blog? Menulis di Instagram, Facebook dan WhatsApp ternyata memiliki keterbatasan. Dimana karakter yang dimiliki oleh sosial media tersebut dibatasi, sehingga dalam menuangkan ide sangat terbatas. Untuk bisa menuangkan ide yang tak terbatas maka harus menggunakan blog. Menulis di blog mem

Menulis adalah aktivitas yang kita hadapi sehari-hari. Apalagi jika kita sebagai pelajar dari sejak TK hingga Perguruan Tinggi bahkan setelah bekerja aktivitas menulis selalu dilakukan. Menulis membutuhkan kerja sama antara otak dan anggota tubuh yang lain. Pada dasarnya  manusia mempunyai dua belahan otak yang digunakan untuk membuat tulisan, yaitu menggunakan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri mempunyai kekuatan intelektual yang disiplin, fokus, logis, kritis, cerdas, dan cermat berbahasa. Sedangkan otak kanan mempunyai kekuatan emosional yang menyenangkan, menggemparkan, intuitif, imaginatif, spontan, dan naif. Tentu kita dapat menggunakan kedua belahan otak kita untuk membuat sebuah tulisan yang optimal hasilnya. Menulis itu sebenarnya mudah, apalgi kalau kita sudah terlatih dalam menulis. Banyak hal yang menghambat kita dalam menulis, apalagi kita sebagai penulis pemula. Diantaranya adalah sebagai berikut :  1. Bingung mulai dari mana. Terkadang kita mempunyai ide-ide

Mulai Ditulis, Berhenti Dipikirkan Dua buah benda yaitu pensil dan kertas sudah sejak balita menempel dalam kegiatan sehari_hari manusia. Secara naluriah seorang anak balita akan mencoret-coret kertas, sebagai latihan motoriknya. Setelah sekolah dan memasuki masa kerja kegiatan yang lebih akrab disebut menulis sudah menjadi bagian penting. Setiap harinya menulis merupakan hal wajib bagi setiap orang, akan tetapi menulis disini kebanyakan menulis yang berhubungan dengan administrasi bukan menulis yang melibatkan kerja otak kanan. Menulis yang menuntut kreativitas penulisnya yang paling sederhana ketika kita menulis tentang kegiatan sehari-hari di buku diari. Ada sebuah petuah yang memberikan inspirasi bagi saya untuk menulis dari Ali bin Abi Thalib ; "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya". Juga dari ImamSyafi'i : Ilmu adalah burun dan tulisan adalah ikatannya Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Termasuk kebodohan kalau kamu memburu kijang Setelah